Ingat ya, tanggal 1 Desember , adalah Hari AIDS Sedunia. Hari yang disepakati seluruh dunia untuk mengingatkan kita kembali agar bersama-sama menggalang kesadaran dan komitmen dalam upaya menanggulangi AIDS di muka bumi.
AIDS yang merupakan kepanjangan dari Acquired Immune Deficiency Syndromes, artinya adalah kumpulan gejala karena menurunnya system kekebalan tubuh. Lalu apakah penyebabnya? Pasti semua udah tahu, Penyebabnya adalah HIV (Human Immuno deficiency Virus), dan sampai saat ini belum bisa ditemukan vaksin yang bisa mencegah seseorang supaya enggak kena HIV. Obat untuk membunuh virus ini juga belum ada. Jadi begitu tubuh kita kena HIV, virus ini akan terus berada di tubuh kita, dan melemahkan sistem kekebalan tubuh kita yang terdapat pada sel darah putih, sehingga kita mudah dihinggapi oleh bermacam-macam penyakit, termasuk penyakit ?sepele? yang nantinya bisa berkembang menjadi sebuah penyakit yang serius dan parah hingga pada akhirnya akan berakibat kematian.
AIDS bagi sebagian besar masyarakat masih merupakan misteri, selain belum ada vaksin pencegahnya, semua orang bisa terkena AIDS. Kalau kita terinfeksi maka gejala baru akan muncul 2 ? 10 tahun kemudian, tergantung dari tingkat dan kondisi kekebalan tubuh seseorang. Pada masa dimana gejala belum muncul, HIV bisa ditularkan kepada orang lain. Inilah susahnya, karena tidak seperti penyakit lain, kita tidak bisa tahu apakah orang tersebut terinfeksi atau tidak hanya dengan melihat gejala di tubuhnya. Karena tidak ada tanda apapun maka banyak yang tanda sadar terinfeksi dari orang yang dia pikir "bersih" dan sehat.
BAGAIMANA HIV/AIDS BISA MENULAR?
Ada beberapa cairan dalam tubuh yang bisa menularkan HIV, walaupun sebenarnya virus ini terdapat dalam hampir semua cairan tubuh, akan tetapi tidak semua cairan memiliki kandungan atau konsentrasi virus yang cukup banyak untuk dapat menularkan. Cairan-cairan itu adalah darah, sperma, cairan vagina, cairan plasenta, cairan otak, cairan sumsum tulang. Nah, Apabila terjadi pertukaran atau masuknya cairan-cairan tadi yang telah mengandung HIV ke dalam tubuh kita, maka akan menyebabkan kita terinfeksi.
Cairan-cairan tersebut dapat masuk ke dalam tubuh kita misalnya melalui:
Hubungan seksual dengan pasangan yang mengidap HIV, baik melalui vagina, anus, maupun mulut (seks oral).
Bertukar/ bergantian jarum suntik, tindik, tatoo yang telah tercemar HIV
Transfusi darah yang telah tercemar HIV
Ibu hamil yang tertular HIV kepada janinnya.
Perilaku sehari-hari tidak akan membuat kita tertular HIV. Bersalaman, berpelukan, cium pipi, batuk/bersin, bergantian alat makan, pakaian, menggunakan telepon bergantian, memakai WC umum, tinggal serumah dengan orang yang tertular, tidak akan menularkan HIV kepada kita.
Sebagaimana umumnya virus yang merupakan parasit obligat (hanya dapat hidup dalam sel atau media hidup), sangat membutuhkan media hidup untuk berkembang biak. Di dalam tubuh manusia HIV akan hidup, dan akan bertahan lama walalupun pengidap sudah meninggal. Namun di luar tubuh HIV akan sangat mdah dimatikan antara lain dengan alkohol, pemutih baju, air panas 56%, kaporit dan bahan yang dapat membunuh kuman lainnya.
Di dalam tubuh, kita mempunyai sistem pertahanan terhadap penyakit, yang bisa disebut antibodi. Antibodi HIV diproduksi tubuh apabila ada virus ini yang masuk untuk dilawan. Sayangnya untuk kasus HIV butuh waktu beberapa lama (sekitar 3 bulan) bagi tubuh untuk memproduksi Antibodi HIV. Antibodi inilah yang akan dilihat dalam test darah kalau kita mau tahu apakah kita terinfeksi HIV atau tidak. Sebelum antibodi ini terbentuk, maka test darah tidak akan bisa memberitahukan kepada kita keadaan yang sebenarnya. Masa 3 bulan ini yang biasa disebut sebagai periode jendela (Window Period). Setelah periode jendela berakhir, kemudian dilanjutkan dengan masa tanpa gejala. Maksudnya, test darah sudah bisa menunjukkan bahwa kita HIV positif, akan tetapi selama 5 ? 7 tahun kita tidak akan menunjukkan gejala apapun yang menunjukkan seseorang mederita AIDS. Dengan kata lain dia tampak sehat. Setelah masa ini, kemudian berlanjut dengan masa AIDS, yaitu masa dimana sudah ada gejala gejala khas yang menyertai seseorang yang terkena AIDS
Gejala-gejala infeksi HIV pada awalnya sulit dikenali karena seringkali mirip dengan dengan penyakit ringan sehari hari, seperti flu, sariawan, disertai dengan demam, rasa letih, sakit di persendian, pembengkakan kelenjar getah bening di bawah telinga, ketiak dan selangkangan. Gejala ini bisa sembuh sendiri, dan sampai 4-5 tahun mungkin tidak muncul gejala.
Pada tahun ke 5 atau 6 tergantung masing-masing penderita, mulai timbul diare berulang, penurunan berat badan secara mendadak, sering sariawan di mulut dan pembengkakan di daerah kelenjar getah bening. Kemudian tahap lebih lanjut akan terjadi penurunan berat badan secara cepat , diare terus-menerus lebih dari 1 bulan disertai panas badan yang hilang timbul atau terus menerus.
BAGAIMANA KITA TAHU TERINFEKSI ATAU TIDAK?
Karena AIDS tidak bisa dengan mudah dikenali, satu-satunya cara paling efektif adalah melakukan test darah. Test ini bertujuan untuk mendeteksi adanya antibodi HIV yang berarti ada HIV di dalam tubuhnya. Biasanya dilakukan dengan cara Elisa Reaktif sebanyak 2 kali. Bila hasilnya positif diperlukan pemeriksaan lebih lanjut dengan Western Blot atau Immunofluorensensi untuk memastikan adanya HIV di dalam tubuh.
Untuk menjalani test bukan hal yang mudah, karena ini juga menyangkut kesiapan mental kita terhadap apapun hasilnya. Oleh karena itu test ini tidak boleh merupakan paksaan, harus dilakukan dengan sukarela dan diawali dengan konseling sebelum test, serta konseling sekali lagi setelahnya.
Ingat ya, bahwa test HIV yang menunjukkan hasil negatif saat ini, tidak berarti bahwa kita kebal dan aman terhadap HIV. Karena hasil test ini hanya bisa mengetahui kondisi kita tiga bulan yang lalu (pada saat kita diambil darah). Kalau setelah itu kita melakukan perilaku beresiko, ya sama aja?test yang kemarin tidak ada gunanya.
BAGAIMANA KITA TAHU KITA PERLU TEST ATAU TIDAK?
Sekali lagi, ya, test HIV itu sukarela. Kalau kita punya perilaku yang beresiko tinggi terhadap penularan HIV, maka kita perlu memikirkan untuk menjalani test darah. Perilaku beresiko tinggi misalnya suka berganti-ganti pasangan seksual, sering menggunakan jarum suntik bergantian, misalnya karena kecanduan narkotik. Perlu diwaspadai kalau mulai timbul gejala atau tanda tanda khas yang berhubungan dengan AIDS, atau kalau kita sering harus melakukan transfusi darah.
Test HIV juga seharusnya bersifat rahasia, kita tidak perlu mencantumkan nama asli kita, kalau kita tidak mau, cukup dengan kode yang dipakai untuk mengenali sampel darah kita supaya tidak tertukar dengan orang lain.
Nah temen-temen, kita udah diskusi tentang AIDS dan tahu betul bagaimana bahayanya. Udah banyak yang meninggal karena AIDS, jumlahnya setiap tahun bertambah. Informasi yang tepat dan akurat mengenai AIDS akan dapat melindungi kita dari bahaya penyakit ini. Dan karena kita tahu bahwa AIDS tidak menular melalui perilaku sehari hari, maka kita tidak akan pernah mengucilkan pengidap HIV, tapi justru membantu dan mendampingi mereka agar tetap hidup dengan semangat dan produktif.
Labels: ARTIKEL