"... Aku berpikir bahwa aku tidak mempunyai kelebihan dalam banyak hal. Aku hanya suka mengamati orang lain dan melihat bahwa teman-teman saya mempunyai banyak kelebihan yang bisa dibanggakan seperti kecantikan, kepandaian, kekayaan dan lain-lain. Sedangkan saya.... apa yang bisa aku banggakan? Tampaknya aku juga tak dapat bergaul dengan cewek, karena setiap kali bertemu dengan mereka, aku merasa bukan cowok ideal yang pantas untuk bergaul dengan cewek, jadi lebih baik aku mengamati saja cewek idamanku dari kejauhan .. Seandainya aku cukup punya kepercayaan diri untuk...."
Ilustrasi di atas seringkali menjadi masalah buat sebagian remaja sehingga terkadang menjadi sangat frustrasi dan putus asa dengan masalah tidak pede (minder) ini. Bagaimana cara kita mengatasi masalah krisis kepercayaan diri ini? Saat diri kita menghadapi sebuah persoalan yang berat, biasanya masalah yang kita hadapi bukan merupakan masalah yang baru. Bisa jadi kita sudah berusaha keras untuk mengatasinya selama bertahun-tahun, dan selama proses tersebut, persoalan itu tetap diliputi oleh "awan gelap" yang berupa perasaan-perasaan negatif baik tentang masalah itu sendiri maupun ketidakberdayaan diri kita untuk mengatasi masalah itu, sehingga kita tidak bisa berpikir dengan jelas mengenai masalah itu.Sebelum beranjak terlalu jauh dengan masalah pede ini, apakah yang dimaksud dengan "diri" itu? Diri bisa didefinisikan sebagai sebuah gambaran tentang fisik, perilaku dan keadaan psikologis/mental kita, di mana setiap individu berbeda-beda dalam penggambarannya. Selain itu juga meliputi cara berpikir, pikiran, tingkah laku serta cita-cita kita yang diadopsi dari orang lain maupun lingkungan di mana kita tinggal.
Berbagai aspek tentang diri saling tergantung satu dengan yang lainnya. Secara bersama mereka menampilkan suatu kesatuan utuh. Dan meski kita berubah dari situasi yang satu ke situasi yang lain, diri tampaknya juga memiliki semacam kontuinitas dan karakteristik tertentu yang menunjukkan ciri khas seseorang. Diri inilah yang sangat berpengaruh terhadap sikap dan perilaku kita sehari-hari, bagaimana kita menghadapi suatu masalah serta langkah apa yang kita ambil untuk mengatasi masalah tersebut.
Dari contoh kasus di atas kita bisa melihat bahwa bila kita berpikir kita mungkin gagal, maka sebenarnya kita telah menyiapkan diri kita untuk gagal. Dan sebaliknya bila kita berpikir bahwa kita bisa, maka kita cenderung sukses. Kepercayaan diri adalah sebuah kondisi di mana kita merasa optimistis dalam memandang dan menghadapi sesuatu dalam hidup kita. Kepercayaan diri ini sangatlah bergantung kepada konsep diri.
Lalu apakah konsep diri itu? Konsep diri adalah gambaran mental diri kita sendiri yang terdiri atas pengetahuan tentang diri kita sendiri, semua harapan kita, dan penilaian terhadap diri kita sendiri. Pengetahuan tentang diri kita adalah informasi yang kita miliki tentang diri kita. Harapan yang kita miliki adalah gagasan kita tentang kemungkinan apa yang kelak di kemudian hari yang kita inginkan dalam kehidupan ini. Penilaian atas diri kita adalah tentang pengukuran kita atas diri kita sendiri dibandingkan dengan apa yang menurut kita dapat dan seharusnya terjadi pada diri kita (kondisi ideal).
Penilaian ini menentukan tingkat harga diri kita. Konsep diri bisa berupa konsep diri negatif dan konsep diri positif. Konsep diri yang negatif dapat menghasilkan ketidakpercayaan diri sedangkan konsep diri yang positif dapat berbuah kepercayaan diri. Adakalanya remaja benar-benar tidak tahu tentang dirinya sendiri, apa kekuatan dan kelemahan yang dimiliki, atau apa yang dia hargai dalam hidupnya. Kondisi ini umum dan normal di antara para remaja. Konsep diri remaja kerap kali menjadi tidak teratur untuk sementara waktu dan ini terjadi pada saat transisi dari peran anak ke peran orang dewasa. Apa yang akan didapatkan oleh seseorang yang mempunyai konsep diri negatif? Yang akan terjadi adalah pembenaran ramalan negatif tentang diri sendiri. Percaya bahwa dirinya tidak dapat mencapai sesuatu apa pun yang berharga dalam hidup ini.
Konsep diri positif bukanlah berarti kebanggaan yang besar tentang diri tetapi lebih berupa penerimaan atas diri kita apa adanya, baik itu kelebihan maupun kelemahan yang dimiliki. Dengan konsep diri yang positif ini maka ia akan dapat menerima dirinya sendiri dan juga orang lain.
Bagaimana kita bisa mengubah konsep diri kita, misalnya dari seseorang yang mempunyai konsep diri negatif menjadi seseorang yang berkonsep diri positif? Konsep diri bukanlah suatu pernyataan yang obyektif tentang diri sendiri tetapi lebih merupakan suatu pandangan yang subyektif. Oleh karena itu, kita bisa mengubah konsep diri tersebut menjadi pengaruh yang baru dan lebih sehat.
Langkah-langkah yang dilakukan untuk mengubah konsep diri tersebut, yaitu:
Langkah pertama: Menetapkan tujuan dalam hidup ini, namun jangan sampai tujuan ini terlalu idealis, berlebihan, dan khawatir akan pengakuan orang lain atas tujuan hidup kita. Tujuan ini bisa bersifat jangka pendek dan jangka panjang, serta bisa bermacam-macam tergantung prioritas dalam kehidupan kita.
Langkah kedua: Mengubah julukan diri kita yang sifatnya negatif dengan julukan yang sifatnya positif, misalnya dari si pemalas menjadi si orang rajin. Hal ini bisa kita lakukan dengan cara mencari informasi baru tentang diri kita dalam berbagai bidang dari teman-teman maupun keluarga kita.
Langkah ketiga: Mengubah wacana diri/pemahaman atas diri kita. Karena wacana diri kita akan membentuk persepsi/pandangan, persepsi ini akan membentuk tindakan kita yang selanjutnya dapat memperkuat konsep diri kita.
Setelah kita melakukan ketiga langkah tersebut, kita akan memperoleh konsep diri yang lebih baik atau konsep diri yang lebih positif. Dan agar kita mampu mengubah konsep diri yang negatif, kita harus berani untuk mendengarkan segala masukan tentang diri kita yang negatif baik dari hasil refleksi/bercermin diri maupun masukan dari orang lain, lalu data-data tersebut kita uji silang/cross check-kan dengan diri kita sendiri, dan kemudian hal ini akan memberikan pemahaman baru atas diri kita, siapakah sebenarnya kita ini....
Akhirnya, setelah ide negatif itu dihancurkan dengan analisis yang kita lakukan atas diri kita sendiri maka kemudian kita harus bertindak sesuai dengan pemahaman baru tersebut. Hal ini akan membawa kita pada pengalaman yang lebih menyenangkan, yang akan memperkuat pemahaman atas diri kita yang baru dan positif. Dan akhirnya kita akan kembali mendapatkan kepercayaan diri yang dulu hilang ataupun yang dulu belum pernah tumbuh dalam diri kita....
So... dengan memahami diri atas segala kelebihan dan kekurangan, kemudian mengatasi kekurangan tersebut, jadilah kita seorang yang mempunyai konsep diri positif dan percaya diri!
Labels: PSIKOLOGI