Eh, Si "Adik" Berdiri Sendiri..

Di masa puber, hormon-hormon seksual berkembang dengan pesat. Perkembangan hormon seksual ini membuat kita menjadi sangat mudah terangsang secara seksual. Pada laki-laki, dorongan seks yang muncul akan menyebabkan sebuah reaksi berupa mengerasnya penis. Reaksi ini dikenal dengan istilah ereksi. Namun demikian, karena belum stabilnya hormon di tubuh kita, ereksi bisa muncul tanpa adanya rangsangan seksual. Kondisi yang seringkali muncul secara tak terduga ini bisa membuat cowok-cowok salah tingkah dan kebingungan menyembunyikan tonjolan di celana gara-gara ereksi tadi. Sebetulnya apa sih ereksi itu, dan bagaimana bisa terjadi? Yuk, kita simak tanya jawab seputar ereksi berikut ini.
Apakah ereksi itu?
Ereksi merupakan pengerasan dan pembesaran pada penis yang terjadi ketika pembuluh darah di penis dipenuhi dengan darah. Keadaan penis berereksi ini pada hakekatnya diperlukan cowok untuk melakukan hubungan seksual. Pada saat penis berereksi, otot-otot di dasar kandung kemih akan menjadi lebih rapat, sehingga cowok tidak akan mengeluarkan air seni/kencing pada saat ia melakukan hubungan seksual.
Bagaimana ereksi bisa terjadi?

Ereksi bisa terjadi karena rangsangan seksual. Misalnya ketika orang lain atau kita sendiri menyentuh penis atau buah pelir. Kita juga bisa terangsang ketika kita menonton adegan erotis di televisi, melihat gambar-gambar seksi, atau berfantasi seksual, yaitu membayangkan adegan-adengan erotis. Ereksi bisa juga terjadi ketika ada gerakan atau getaran, seperti halnya bila kita naik bajaj atau kereta api.

Ereksi dapat hilang dengan sendirinya atau dengan terjadinya ejakulasi, yaitu keluarnya air mani dari uretra, baik karena hubungan seksual dengan pasangan, masturbasi, maupun mimpi basah (ejakulasi di malam hari saat ia sedang tidur).

Namun seringkali ereksi juga terjadi tanpa sebab yang jelas. Keadaan ini disebut ereksi spontan, dan ini sering terjadi pada remaja (cowok tentunya). Jadi, kalau kita mengalami ereksi pada saat yang "tidak tepat", seperti misalnya ketika sedang upacara bendera, kita tidak perlu merasa malu dan salah tingkah karena ini merupakan hal yang normal bagi remaja seusia kita.

Apa yang harus kita lakukan bila kita mendapatkan ereksi yang "tidak tepat waktu"?
Jika kita mengalami ereksi spontan, hal terbaik yang bisa kita lakukan adalah berkonsentrasi pada hal-hal yang lain untuk mengalihkan perhatian kita dari ereksi tadi sehingga dapat menghilangkannya. Misalnya, kita bisa memikirkan butir-butir sila keempat Pancasila, membagi 89.756 dengan 237, atau apapun yang mengalihkan konsentrasi kita dari ereksi tadi. Kalau kamu merasa malu dan takut ketahuan saat ereksi, kamu bisa mengenakan celana yang longgar seperti celana training.
Mengapa kita kadang-kadang juga mengalami ereksi ketika bangun tidur di pagi hari?
Memang seringkali kita mendapati diri kita sedang ereksi ketika bangun tidur di pagi hari. Hal ini sangat normal dan menandakan organ kelamin kita sehat dan bekerja dengan baik. Ereksi di pagi hari sering juga dipakai untuk menandai apakah seseorang yang sedang mengalami impotensi (ketidakmampuan ereksi) disebabkan karena faktor fisik, ataukah psikologis. Pada saat tidur di malam hari seringkali kondisi kandung kemih dalam keadaan penuh sehingga meregang. Hal ini akan merangsang syaraf di sekitar penis dan terjadilah ereksi.
Bener nggak sih ereksi bisa terjadi karena suhu dingin?
Sebenarnya tidak ada hubungannya antara suhu udara dingin dengan timbulnya ereksi. Kalaupun hal ini terjadi, mungkin dikarenakan sebab lain, misalnya karena dingin, pikiran jadi ngeres gara-gara ingin mencari kehangatan. Bayangkan saja kalau udara dingin bisa bikin ereksi, bisa-bisa penduduk di daerah Bromo mengalami ereksi terus menerus sepanjang hari!
Mengapa ada orang yang mengalami ketidakmampuan ereksi?
Ketidakmampuan ereksi lebih dikenal dengan sebutan impotensi, yaitu keadaan ketika cowok mengalami kesulitan untuk memulai dan mempertahankan ereksinya. Impotensi mempengaruhi kemampuan untuk berhubungan seksual, yang seringkali dijadikan ukuran kejantanan seorang pria. Oleh karena itu, impotensi sering dianggap momok yang menakutkan dan memalukan. Padahal, seringkali impotensi hanya bersifat sementara dan tidak permanen.
Impotensi bisa disebabkan oleh faktor psikologis maupun fisik. Faktor psikologis yang mempengaruhi ketidakmampuan ereksi, seperti rasa takut (misalnya takut ketahuan berhubungan seksual padahal belum menikah, takut pasangan jadi hamil, takut ketularan penyakit dan lain-lain), kurang percaya diri,adanya pengalaman masa kecil yang kurang baik, atau perasaan tidak cinta dan benci pada pasangan. Sedangkan faktor fisik bisa berupa: terlalu banyak mengkonsumsi alkohol, karena alkohol dikenal meningkatkan nafsu tetapi menurunkan kemampuan untuk berhubungan badan, penyakit diabetes (kencing manis) bila tingkat penyakit berat dan tidak terkontrol dengan baik, gangguan pada kelenjar prostat, obat-obatan tertentu, penebalan dan sumbatan pada pembuluh nadi yang mengaliri penis misal pada penderita tekanan darah tinggi, kerusakan pada syaraf pelvis (pinggul) atau sum-sum tulang belakang. Setiap penyakit, bahkan yang ringan seperti batuk pilek sekalipun, juga bisa mempengaruhi kemampuan seksual.
Berapa panjang penis yang normal ketika ereksi?
Memang banyak sekali cowok yang menanyakan berapa ukuran penis yang normal saat ereksi. Tidak ada standar penis yang normal harus berukuran sekian ketika ereksi, karena hal ini juga sangat tergantung dari faktor keturunan dan ras seseorang. Daripada sibuk bertanya apakah ukuran penis kita termasuk normal atau terlalu kecil (jarang sekali cowok yang mempertanyakan apakah penisnya terlalu besar), lebih baik kita berpikir berapa kedalaman vagina. Karena kedalaman vagina hanya sekitar sembilan sentimeter, tidak diperlukan penis yang lebih panjang dari kedalaman vagina itu untuk menunaikan tugasnya dengan baik.
Ketika ereksi biasanya muncul cairan bening. Apakah itu?

Cairan bening ini adalah cairan pre-ejakulasi, yang melumasi uretra dan membantu sperma mengalir. Bila ada sperma di uretra dari ejakulasi yang terdahulu, maka cairan ini dapat mendorong sperma keluar dari penis sebelum ejakulasi berikutnya terjadi. Sehingga, cairan pre-ejakulasi ini bisa saja membawa infeksi menular seksual atau menyebabkan kehamilan.

Apakah ereksi yang tidak dilanjutkan dengan ejakulasi akan menimbulkan rasa sakit?

Tidak. Ereksi bahkan bisa hilang dengan sendirinya kalau tidak ";ditanggapi". Namun di sini memang sering timbul masalah. Cowok seringkali merasa bahwa ketika dia ereksi berarti dia siap melakukan hubungan seksual, sehingga ia butuh segera menyalurkannya dengan mencari partner seksual. Kadang-kadang hal ini membuatnya merayu atau bahkan memaksa pacarnya untuk memenuhi hasratnya dengan berhubungan seksual. Padahal, seperti dijelaskan dia atas, ereksi bisa saja muncul tanpa sebab yang jelas, yang berarti juga tanpa ada dorongan seksual. Sedangkan hubungan seksual sendiri juga mengandung tanggung jawab yang luar biasa besar. Tubuh kita, termasuk ereksi yang kita alami, merupakan tanggung jawab kita sendiri, dan sangat tidak adil kalau kita meminta pacar kita (yang merupakan orang yang kita sayangi dan seharusnya kita lindungi) untuk ikut memikul tanggung jawab tersebut.
Nah temen-temen, setelah kita mengetahui seluk beluk ereksi, kita bisa menyikapinya dengan lebih bijaksana tanpa membahayakan diri sendiri apalagi orang lain.
Guntoro Utamadi, dan Paramita Muljono
1


0 Comments:

Post a Comment