Gonorrhea merupakan salah satu jenis penyakit menular seksual yang banyak diderita oleh masyarakat, termasuk remaja. Bahkan akhir-akhir ini kebanyakan penderita Gonorrhea adalah remaja usia 17 – 24 tahun. Gonorrhea atau GO atau "Kencing nanah" banyak ditemukan pada mereka yang aktif secara seksual dan berperilaku seksual tidak aman, termasuk kebiasaan berganti-ganti pasangan. GO ini bisa sangat berbahaya akan tetapi, apabila terdeteksi dini dan diobati secara serius, penderita penyakit ini dapat disembuhkan secara total. Nah temen-temen, sudah waktunya kita belajar tentang penyakit yang satu ini. Kalau bukan untuk kita sendiri, siapa tahu pengetahuan ini bisa dipakai untuk menolong orang lain yang mengalaminya.
Gonorrhea disebabkan oleh bakteri gonococcus, suatu bakteri yang tumbuh dan berkembang biak dengan cepat di bagian tubuh yang lembab dan hangat, seperti cervix, urethra, mulut atau anus. Pada wanita, penyakit ini dapat menyebar ke uterus (rahim) dan tuba falopii (saluran telur), yang dapat mengakibatkan kemandulan dan terjadinya kehamilan di saluran indung telur.
Gonorrhea biasanya ditularkan melalui kontak alat kelamin, sehingga menyebabkan infeksi pada saluran reproduksi, tetapi bisa juga terjadi pada tenggorokan yang ditularkan apabila pasangan melakukan oral seks. Gonorrhea juga bisa terjadi pada dubur apabila seseorang melakukan hubungan seks secara anal. Selain itu, gonorrhea juga bisa ditularkan oleh seorang ibu kepada bayinya selama proses melahirkan.
Gejala
Gejala gonorrhea pada pria lebih jelas daripada yang terdapat pada wanita. Wanita seringkali hanya mengalami gejala ringan atau tidak ada sama sekali. Pada pria gejala pertama biasanya timbul 2-7 hari setelah terjadinya kontak seksual dengan seseorang yang mengidap penyakit ini. Gejala yang dialami pria dimulai dengan rasa tidak nyaman pada saluran kencing, yang diikuti dengan rasa sakit ketika kencing atau keluarnya cairan dari penis. Gejala yang juga muncul adalah perasaan ingin buang air kecil terus menerus (anyang-anyangan), dan makin memburuk ketika penyakit ini menyebar ke bagian atas dari uretra. Ujung penis juga menjadi kemerahan dan membengkak. Pada wanita, gejala pertama kali timbul 7-21 hari setelah ia terinfeksi. Atau seringkali wanita yang terinfeksi tidak menunjukkan gejala apapun sampai berminggu-minggu bahkan berbulan-bulan setelah ia terinfeksi, dan baru ketahuan setelah pria pasangannya diketahui terinfeksi kemudian ia ikut diperiksa. Kalaupun terdapat gejala pada wanita biasanya ringan. Namun pada beberapa kasus, gejala yang biasanya timbul adalah sebagai berikut:
Keluarnya cairan hijau kekuningan dari vagina
Demam
Muntah-muntah
Rasa gatal dan sakit pada anus serta sakit ketika buang air besar, umumnya terjadi pada wanita dan homoseksual yang melakukan anal seks dengan pasangan yang terinfeksi.
Rasa sakit pada sendi
Munculnya ruam pada telapak tangan
Sakit pada tenggorokan (pada orang yang melakukan anal seks dengan pasangan yang terinfeksi)
Pengobatan
Pengobatan terhadap gonorrhea ini biasanya dengan antibiotika, baik melalui suntikan maupun oral (diminum). Apapun obat yang diresepkan oleh dokter, yang terpenting bagi penderita adalah meminum obatnya sampai habis dan kembali ke dokter untuk pemeriksaan kembali. Semua pasangan seksual dari penderita harus dites dan apabila positif tertular harus segera diobati, sehingga tidak akan menularkan ke pasangannya kembali. Sealin itu sebaiknya penderita juga dites apakah ia juga terinfeksi PMS lain, seperti syphilis, clamydia maupun HIV. Selama pengobatan, sebaiknya orang lain tidak menggunakan handuk, seprai, sapu tangan serta peralatan makan yang sama dengan penderita. Penderita juga harus mencuci tangan bersih-bersih setelah buang air besar maupun kecil, serta tidak menyentuh matanya dengan tangan. Selain itu, jangan melakukan hubungan seks sampai pengobatan selesai. Biasanya pengobatan gonorrhea ini memakan waktu kurang lebih dua minggu.
Komplikasi
Apabila gonorrhea tidak diobati, bakteri dapat menyebar ke aliran darah dan mengenai sendi, katup jantung atau otak. Konsekuensi yang paling umum dari gonorrhea adalah Pelvic Inflammatory Disease (PID), yaitu infeksi serius pada organ reproduksi wanita, yang dapat menyebabkan infertilitas. Selain itu, kerusakan yang terjadi dapat menghambat perjalanan sel telur yang sudah dibuahi ke rahim. Apabila ini terjadi, sebagai akibatnya sel telur ini berkembang biak di dalam saluran falopii atau yang disebut kehamilan di luar kandungan, suatu hal yang dapat mengancam nyawa sang ibu apabila tidak terdeteksi secara dini.
Seorang wanita yang terinfeksi dapat menularkan penyakitnya kepada bayinya ketika sang bayi melalui jalan lahir. Pada kebanyakan kasus dimana Ibu mengidap gonorrhea, mata bayi ditetesi obat untuk mencegah infeksi gonococcus yang dapat menyebabkan kebutaan. Karena adanya resiko infeksi Ibu dan bayi, biasanya dokter menyarankan agar ibu hamil menjalani tes gonorrhea setidaknya sekali selama kehamilannya.
Sedangkan pada pria, apabila tidak ditangani secara serius gonorrhea dapat menyebabkan impotensi.
Pencegahan
Karena gonorrhea ini sangat menular namun seringkali tidak menampakkan gejala-gejala khusus, seseorang yang pernah melakukan hubungan seks dengan lebih dari satu pasangan sebaiknya memeriksakan dirinya dengan teratur. Penggunaan kondom dan difragma dapat mencegah penularan. Selain itu kita perlu terus waspada, karena sekali seseorang terinfeksi, tidak berarti selanjutnya ia menjadi kebal atau imun. Banyak orang terserang gonorrhea ini lebih dari sekali.
Nah temen-temen yang baik, ingatlah selalu bahwa pencegahan jauh lebih baik dan lebih mudah dibandingkan dengan pengobatan. Kita perlu meninjau kembali perilaku seksual kita sekarang, dan segera meninggalkan perilaku yang beresiko dan tidak bertanggung jawab. Untuk yang sudah terlanjur terinfeksi, segeralah memeriksakan diri ke dokter, bisa dokter umum, atau dokter spesialis kulit dan kelamin. Enggak usah malu atau takut, Okay?
(Guntoro Utamadi, PKBI Pusat)
Labels: ARTIKEL, Penyakit Menular Seksual
ada yang pernah memberitahu dengan cara minum obat Levofloxacin 500mg dan Bd-Gard.
apatu cara yang tepat untuk penyakit ini n klo memang...berapa dosis yg tepat untuk itu...
terima kasih