Pengobatan Malaria

Untuk pengobatan malaria, beberapa jenis obat yang dikenal umum adalah:
• Obat standar: klorokuin dan primakuin
• Obat alternatif: Kina dan Sp (Sulfadoksin + Pirimetamin)
• Obat penunjang: Vitamin B Complex, Vitamin C dan SF (Sulfas Ferrosus)
• Obat malaria berat: Kina HCL 25% injeksi (1 ampul 2 cc) – obat standar dan Klorokuin injeksi (1 ampul 2 cc) sebagai obat alternatif.

Obat Malaria Klorokuin Kerja obat ini adalah:
• sizon darah: sangat efektif terhadap semua jenis parasit malaria dengan menekan gejala klinis dan menyembuhkan secara klinis dan radikal; obat pilihan terhadap serangan akut, demam hilang dalam 24 jam dan parasitemia hilang dalam 48-72 jam; bila penyembuhan lambat dapat dicurigai terjadi resistensi (gagal obat); terhadap p. falciparum yang resisten klorokuin masih dapat mencegah kematian dan mengurangi penderitaan
• gametosit: tidak evektif terhadap gamet dewasa tetapi masih efektif terhadap gamet muda


Farmokodinamikanya:
• menghambat sintesa enzim parasit membentuk DNA dan RDA
• obat bersenyawa dengan DNA sehingga proses pembelahan dan pembentukan RNA terganggu Toksisitasnya:
• Dosis toksis: 1500 mg basa (dewasa)
• Dosis lethal: 2000 mg basa (dewasa) atau 1000 mg basa pada anak-anak atau lebih besar/sama dengan 30 mg basa/kg BB Efek sampingnya:
• gangguan gastro-intestinal seperti mual, muntah, diare terutama bila perut dalam keadaan kosong
• pandangan kabur
• sakit kepala, pusing (vertigo)
• gangguan pendengaran


Formulasi obat:
• Tablet (tidak berlapis gula): Klorokuin difosfat 150 mg basa setara dengan 250 mg berntuk garam dan Klorokuin sulfat 150 mg basa setara dengan 204 mg garam.
• Ampul: 1 ml berisi 100 ml basa klorokuin disulfat per ampul dan 2 ml berisi 200 ml basa klorokuin disulfat per ampul.



Primakuin Kerja obat ini adalah:
• sizon jaringan: sangat efektif terhadap p.falciparum dan p.vivax, terhadap p. malariae tidak diketahui
• sizon darah: aktif terhadap p.falciparum dan p.vivax tetapi memerlukan dosis tinggi sehingga perlu hati-hati
• gametosit: sangat efektif terhadap semua spesies parasit
• hipnosoit: dapat memberikan kesembuhan radikal pada p.vivax dan p.ovale


Farmakodinamikanya adalah menghambat proses respirasi mitochondrial parasit (sifat oksidan) sehingga lebih berefek pada parasit stadium jaringan dan hipnosoit Toksisitasnya:
• Dosis toksis 60-240 mg basa (dewasa) atau 1-4 mg/kgBB/hari
• Dosis lethal lebih besar 240 mg basa (dewasa) atau 4 mg/kg/BB/hari Efek sampingnya:
• Gangguan gastro-intestinal seperti mual, muntah, anoreksia, sakit perut terutama bila dalam keadaan kosong
• Kejang-kejang/gangguan kesadaran
• Gangguan sistem haemopoitik
• Pada penderita defisiensi G6 PD terjadi Hemolysis Formulasi obat adalah tablet tidak berlapis gula, 15 mg basa per tablet



Kina Kerja obat ini adalah:
• sizon darah: sangat efektif terhadap penyembuhan secara klinis dan radikal
• Gametosit: tidak berefek terhadap semua gamet dewasa P. falciparum dan terhadap spesies lain cukup efektif Farmakodinamikanya adalah terikat dengan DNA sehingga pembelahan RNA terganggu yang kemudian menghambat sintesa protein parasit. Toksisitasnya:
• dosis toksis: 2-8 gr/hari (dewasa)
• dosis lethal: lebih besar dari 8 gr/hari (dewasa) Efek sampingnya adalah Chinchonisme Syndrom dengan keluhan: pusing, sakit kepala, gangguan pendengaran –telinga berdenging (tinuitis dll), mual dan muntah, tremor dan penglihatan kabur. Formulasi obat:
• Tablet (berlapis gula), 200 mg basa per tablet setara 220 mg bentuk garam.
• Injeksi: 1 ampul 2 cc kina HCl 25% berisi 500 mg basa (per 1 cc berisi 250 mg basa)
Sulfadoksin Pirimetamin (SP) Kerja obat ini adalah:
• sizon darah: sangat efektif terhadap semua p. falciparum dan kuang efektif terhadap parasit lain dan menyembuhkan secara radikal. Efeknya bisa lambat bila dipakai dosis tunggal sehingga harus dikombinasikan dengan obat lain (Pirimakuin)
• Gametosit: tidak efektif terhadap gametosit tetapi pirimetamin dapat mensterilkan gametosit


Farmakodinamikanya:
• primetamin, terikat dengan enzym Dihidrofolat reduktase sehingga sintesa asam folat terhambat sehingga pembelahan inti parasit terganggu
• SP menghambat PABA ekstraseluler membentuk asam folat merupakan bahan inti sel dan sitoplasma parasit Toksisitasnya:
• sulfadoksin, dosis toksis 4-7gr/hari (dewasa); dosis lethal lebih besar 7 gr/hari (dewasa)
• pirimetamin, dosis toksis 100-250 mg/hari (dewasa); dosis lethal lebih besar 250 mg/hari (dewasa) Efek sampingnya:
• gangguan gastro-intestinal seperti mual, muntah
• pandangan kabur
• sakit kepala, pusing (vertigo)
• haemolisis, anemia aplastik, trombositopenia pada penderita defisiensi G6PD Kontra indikasinya:
• idiosinkresi
• bayi kurang 1 tahun
• Defisiensi G6PD Formulasi obat adalah SP: 500 mg sulfadoksin ditambah 25 mg pirimetamin.


Sumber :
http://www.tempointeraktif.com/hg/narasi/2004/03/28/nrs,20040328-01,id.html




1 Comment:

  1. Fandyo Aristya Madly said...
    KUrang LENGkap NIE bOSSSSSSSS

Post a Comment